Bupati Lingga Terus Berupaya Demi Pembangunan Peningkatan PAD Daerah dan Peningkatan Ekonomi Melalui Sentra IKM 


 

 

SIBERONE.COM - Bupati Lingga, Muhammad Nizar pada Januari  2022  melakukan kunjungan ke Kementerian Kemeterian PPN/ Bappenas RI, di Jakarta.   Tujuan kunjungan tersebut untuk mengusulkan dan  menyampaikan beberapa usulan yang  demi kepentingan daerah kabupaten lingga.

Nizar mengatakan beberapa usulan yang disampaikan ke Bappenas RI, melalui Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kemeterian PPN/ Bappenas , menurutnya sangat lah penting untuk peningkatan  dan menumbuhkan  ekonomi masyarakat ,tentu dengan sarana prasarana yang menunjang , seprti   pelabuhan serta pasilitas  pelabuhan di Kabupaten Lingga.


Baik itu, pelabuhan domestik maupun pelabuhan Roro , ini akan sangat berdampak pada peningkatan disektor pariwisata , perikanan dan pertanian di wilayah kabupaten lingga.

 

Apalagi Kabupaten Lingga terbilang cukup lengkap pada pontensi wisatanya, salah satu kebanggaan adalah wisata religi dan budaya melayu. Seperti yang di selenggarakan para  isteri dewan pada even MTQ Ke IX  tingkat kabupaten lingga yang mempromosikan  Tudung Manto.


Menurut Bupati Lingga Muhammad Nizar, sebelum diadakan pelatihan pengrajin Tudung Manto, ia mencatat hanya terdapat 20 orang pengrajin Tudung Manto. 


Hal itu diungkapkan Bupati Lingga Muhammad Nizar pada 13 November 2021 saat membuka secara resmi kegiatan Fashion Show Tudung Manto yang ditaja oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, di Taman Tanjung Buton, Daik Lingga.


“Saat ini hanya tersisa 20 pengrajin, dan untuk kedepannya harus mendapat penambahan jumlah pengrajin, untuk peningkatan jumlah produksinya,” kata Bupati Lingga Muhammad Nizar.


Untuk melestarikan dan meningkatkan jumlah prosuksi Tudung Manto, Bupati Lingga meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lingga bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lingga untuk bergandengan melakukan upaya menciptakan pengrajin-pengrajin baru Tudung Manto dan meningkatkan jumlah produksi Tudung Manto.


"Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lingga bersama-sama telah  sepakat dan mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Lingga yang dijuluki Bunda Tanah Melayu ini untuk melestarikan dan mempromosikan Tudung Manto kedaerah luar, nasional maupun internasional." Pungkas Bupati lingga M. Nizar, S.Sos.

 

Sebagai tujuan konektifitas wilayah guna peningkatan ekonomi masyarakat ,  tentunya sebagai pendukung dalam peningkatan pariwisata daerah , budaya dan produktivitas seperti yang dilakukannya Pemerintah daerah baru baru ini  telah mempromosikan dalam acara loucing minyak goreng berbahan dasar kelapa.


Melalui  sentra IKM di Desa Resang telah  mengeluarkan Produk Minyak Goreng dengan Harganya Rp 22.000.

 

Sentra-sentra produksi yang telah terbangun sejak pemerintahan Bupati Alias Wello. Sentra Produksi seperti Sentra IKM Kelapa di Desa Resang, dan sentra produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Gunung Daik, mulai menampakkan geliat produktif untuk peningkatan ekonomi masyarakat kabupaten lingga dimasa pandemi Covid-19.

Bupati Lingga, Muhammad Nizar mengatakan setelah berhasil sentra AMDK berproduksi oleh BUMD Lingga, dengan mengeluarkan beberapa produk air kemasan Gunung Daik, mulai dari produk botol 1000 ml hingga kemasan gelas 240 ml, yang telah diedarkan ke pasar di seluruh wilayah kabupaten lingga.


"Melalui Sentra IKM Kelapa Resang. Produk minyak goreng kemasan bakal segera dipasarkan di Kabupaten Lingga, mengingat tingginya harga pasar minyak goreng hari ini." Ucap M Nizar


Minyak berbahan dasar kelapa itu, dikemas dalam kemasan liter, dengan merk sementara "Selingsing". Dan bakal dijual dengan harga Rp 22.000 perliternya. 

"Beberapa persoalan akhir-akhir ini, dengan kelangkaan minyak goreng, dan di Kabupaten tidak langka, namun kemungkinan harganya agak tinggi, berkisar Rp 24.000 - Rp 26.000. Insyaallah, untuk minyak kelapa yang kita produksi ini akan dijual dengan harga Rp 22.000 perliternya," kata Nizar saat membuka launching hasil produksi Sentra IKM Kelapa Desa Resang di Kecamatan Singkep Pesisir, Selasa (12/04/2022) kemarin. 

Dengan hadirnya minyak goreng ini, Nizar menegaskan geliat ekonomi sudah mulai terbuka, khususnya di Kabupaten Lingga. Dengan stok yang tersedia di IKM Resang saat ini, dia berharap dari pihak pengelola dapat segera mendistribusikan ke masyarakat pada bulan suci ramadhan ini, dengan membuka bazar-bazar. 

"Hadirnya minyak gorengan ini, memang untuk dinikmati masyarakat kita, dengan stok yang sudah tersedia saat ini, diharapkan bisa dijual kepada masyarakat dibulan suci ramadhan ini. Kalau dapat ditekan, harganya lebih bagus. Namun jangan sampai melebihi harga pasar minyak goreng saat ini," papar dia. 

Jauh sebelumnya, pada masa pemerintahan Alias Wello menjadi bupati dan dirinya sebagai wakil bupati. Sentra IKM ini telah memproduksi minyak goreng kelapa dengan merk "ReMaLa". Dimasa kepemimpinannya bersama Neko Wesha Pawelloy, sentra ini kembali digeliatkan dibawah Koperasi Selingsing Jaya Mandiri berkerjasama dengan Disperindagkop Kabupaten Lingga. 

Tidak hanya produk minyak goreng, beberapa hasil produksi lainya, seperti minyak mentah, cocofeat, cocofiber, arang brekit, telah berhasil diproduksi dan di ekspor keluar negeri.

"Makanya, dengan aset yang sudah tersedia dizaman Awe-Nizar harus dapat kontinu berproduksi di zaman Nizar-Neko saat ini. Dua diantaranya, aset AMDK Gunung Daik dengan beberapa produksi yang telah dilepaskan dan kemudian hasil IKM Resang, alhamdulilah mengikuti," papar dia. 

Adapun hasil produksi, yang telah dikeluarkan IKM Desa Resang diantaranya cocofiber sebanyak 30 ton, cocofeat sebanyak 22 ton dan arang brekit sebanyak 5 ton, ke negeri tirai bambu dengan Bayer yang berada di Batam, tertanggal 21 Maret 2022 lalu. 

Kemudian produksi berikut dengan cocofet 15 ton, cocofiber 12 ton dan arang brekit 4 ton, kembali ekspor ke China, tertanggal 25 Maret 2022. 

"Sentra IKM Resang juga mampu memperkejakan tenaga lokal lebih kurang 40 orang dengan gaji Minimal Rp 2.100.000 perbulannya," jelas dia. 

Dengan produktifnya sentra IKM ini, direncanakan pada Mei mendatang akan diperjelasakan kerjasama melalui BUMD Kabupaten Lingga. Hal ini, guna menarik Pendapat Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Lingga sendiri. 


Namun demikian, menurutnya masih ada celah agar hal tersebut dapat didorong. Salah satunya, isu daerah kepulauan, juga dapat menjadi salah satu dasar penguatan perhatian pemerintah pusat. 


Baik itu, pada sektor pariwisata ,perkanan ,IKM yang keliatannya agak menonjol, tentunya usulan Infrastruktur dapat dirancang dengan tujuannya mendukung pengembangan wisata daerah. 


"Mudah-mudah kedepannya, jika ada celah dapat kita dorong. Infrastruktur memang perlu mendapat perhatian pusat karena keterbatasan anggaran di daerah," tutup M. Nizar. (Iswandi)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar